I’JAZ AL-QUR’AN

I’jaz Al-Qur’an:

Keajaiban yang Tidak Tertandingi

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang dipercaya sebagai wahyu langsung dari Allah SWT, disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Salah satu aspek penting yang membedakan Al-Qur’an dari kitab-kitab lainnya adalah i’jaz, yaitu kemukjizatan atau keajaiban yang tidak dapat ditiru oleh manusia, baik dari segi bahasa, isi, maupun strukturnya. I’jaz Al-Qur’an menjadi salah satu bukti keaslian dan keagungan kitab suci ini.

Pengertian I’jaz Al-Qur’an

Secara bahasa, i’jaz berasal dari kata Arab “a’jaza” yang berarti melemahkan atau membuat sesuatu tidak mampu. Dalam konteks Al-Qur’an, i’jaz berarti kemukjizatan yang membuat manusia tidak mampu meniru atau membuat hal yang serupa dengan Al-Qur’an, baik dalam bentuk maupun isinya. I’jaz Al-Qur’an adalah salah satu tanda keilahian Al-Qur’an, yang menegaskan bahwa kitab ini bukanlah karya manusia, melainkan wahyu langsung dari Allah SWT.

Bentuk-bentuk I’jaz Al-Qur’an

Para ulama telah mengidentifikasi beberapa aspek i’jaz dalam Al-Qur’an, yang meliputi bahasa, hukum, dan isinya yang bersifat ilmiah. Masing-masing aspek ini menunjukkan keajaiban Al-Qur’an dari sudut pandang yang berbeda-beda.

  1. I’jaz Linguistik (Bahasa)
    Salah satu aspek paling menonjol dari i’jaz Al-Qur’an adalah keindahan dan keagungan bahasa yang digunakan. Bahasa Arab Al-Qur’an dipandang sebagai bentuk tertinggi dari kesusastraan Arab, di mana struktur kalimat, pemilihan kata, serta kefasihan ungkapan di dalamnya tidak dapat ditiru oleh siapa pun. Hal ini telah menjadi tantangan terbuka bagi para ahli sastra Arab sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga kini. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyatakan:

“Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surat (saja) yang semisal dengannya…” (QS. Al-Baqarah: 23).

Hingga hari ini, tantangan ini tidak pernah dapat dijawab oleh siapa pun, meskipun bahasa Arab adalah bahasa yang sangat kaya.

  1. I’jaz Ilmiah
    Al-Qur’an juga mengandung berbagai pengetahuan ilmiah yang tidak diketahui oleh manusia pada masa diturunkannya kitab ini. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fenomena alam dan sains, seperti penciptaan alam semesta, perkembangan embrio manusia, dan siklus air. Misalnya, dalam Surah Al-Mu’minun ayat 12-14, Al-Qur’an menjelaskan tahapan penciptaan manusia, yang baru bisa dijelaskan secara detail melalui ilmu embriologi modern.

Penemuan-penemuan ilmiah modern yang sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an menjadi salah satu bukti bahwa kitab ini memiliki kemukjizatan yang tidak dimiliki oleh teks lain. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang terdapat dalam Al-Qur’an datang dari sumber yang Maha Mengetahui, yaitu Allah SWT.

  1. I’jaz Hukum dan Sosial
    Al-Qur’an juga memberikan petunjuk dan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum, moral, dan hubungan sosial. Sistem hukum yang diatur dalam Al-Qur’an sangatlah adil dan relevan di berbagai zaman, yang mencakup hukum pidana, perdata, hingga masalah ekonomi dan politik. Keharmonisan dan keadilan yang ditawarkan oleh hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an menjadi bukti lain dari i’jaz kitab suci ini.

Misalnya, Al-Qur’an mengatur tentang hak-hak perempuan, hubungan antara manusia, dan keadilan sosial yang bahkan melampaui nilai-nilai masyarakat pada zamannya. Ini menunjukkan bahwa pesan-pesan Al-Qur’an relevan untuk semua zaman dan masyarakat.

  1. I’jaz dalam Kehidupan Manusia
    Keajaiban lain dari Al-Qur’an adalah kemampuannya untuk mengubah individu dan masyarakat. Al-Qur’an tidak hanya memberikan panduan spiritual, tetapi juga menginspirasi perubahan sosial yang positif. Masyarakat Arab yang dulunya dikenal sebagai masyarakat jahiliah yang penuh dengan penyembahan berhala, kekerasan, dan ketidakadilan, berubah menjadi masyarakat yang lebih beradab, berkeadilan, dan beriman setelah menerima ajaran Al-Qur’an.

Kesimpulan

I’jaz Al-Qur’an adalah bukti nyata bahwa kitab ini adalah wahyu Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh siapa pun. Baik dari segi bahasa, pengetahuan ilmiah, maupun hukum yang terkandung di dalamnya, Al-Qur’an memiliki keunikan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh teks lainnya. I’jaz Al-Qur’an menunjukkan bahwa kitab suci ini tidak hanya relevan untuk masa lalu, tetapi juga untuk masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, mempelajari dan memahami i’jaz Al-Qur’an adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menghayati ajaran-Nya.

Rujukan:

  1. Al-Baqillani, Abu Bakr. (1997). I’jaz al-Qur’an. Dar al-Ma’arif.
  2. Al-Suyuti, Jalaluddin. (2004). Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
  3. Bucaille, Maurice. (1976). The Bible, The Qur’an and Science. Seghers

Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *